Harga Emas, Perak, Platinum, Palladium
     
Harga Emas Tertinggi Terendah Hari Ini

Dalam Sekejap Emas dan Perak Kembali dari ‘Oversold’ Setelah Referendum Swiss

Logam secara dramatis kembali setelah aksi sell-off pada Senin kemarin. Harga emas menguat karena trader kebanyakan melakukan short covering, emas menuju pembalikan luar yang lebih tinggi dan bahkan di atas pergerakan 50-hari rata-rata untuk pertama kalinya sejak akhir Oktober. Beberapa pembelian safe haven juga muncul setelah downgrade utang Jepang dan data manufaktur yang lemah di seluruh dunia, kata pengamat pasar.

Rally yang cukup dramatis tersebut terjadi setelah kelemahan semalam memicu para pemilih Swiss menolak referendum yang akan diperlukan bank sentral untuk lebih menaikkan kepemilikan emas menjadi dua kali lipat.

Dalam perdagangan semalam, emas untuk pengiriman Februari diperdagangkan serendah $ 1,141.70 per ounce, turun $ 33,80 dari Jumat. Namun, sekitar 13:30 EST, naik $ 43,80 lebih tinggi ke $ 1,219.30 per ounce.

Perak Maret turun sejauh $ 14,155 per ounce, yang pada saat itu kehilangan $ 1,401 per ounce. Pada grafik berjangka lanjutan, ini merupakan level terendah sejak Agustus 2009. Namun, kemudian bergerak tinggi sampai ke $ 16,655, naik $ 1,099 untuk hari itu.

Mendekati akhir pekan, analis menyarankan emas untuk sell of jika Swiss gagal, tetapi tidak mencari kelemahan untuk bertahan karena sudah diperkirakan, yang didasarkan pada jajak pendapat media.

Logam mulia melemah setelah-jam perdagangan elektronik Jumat sebagai sebagai efek dari penjualan minyak mentah. Kemudian, hasil referendum emas Swiss pada hari Minggu menunjukkan bahwa 77% dari rakyat memilih menentang tindakan itu, hasilnya jauh dari hasil sepihak dari jajak pendapat pra-pemilu yang disarankan.

Apakah itu sudah berlalu, Swiss National Bank perlu untuk membeli emas cukup sehingga 20% dari cadangannya adalah dalam bentuk logam mulia. Analis telah memperkirakan bahwa bank swiss harus membeli senjumlah 1.500 atau lebih metrik ton, kepemilikan saat ini hanya 1.040.

Kesalahan perhitungan mungkin mengawali pada trader untuk melakukan short positions, kata para analis. Emas mencapai nilai rendah tiga minggu, sedangkan penurunan perak dibawa ke titik terendah dalam lima tahun terakhir.

Tapi harga berbalik naik sedramatis saat mereka jatuh. Dan logam tersebut telah terus mendaki sepanjang hari perdagangan New York.

Charles Nedoss, ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group, mengatakan order buy stops dalam jumlah yang banyak juga terpicu . Baru-baru ini, hal ini terjadi ketika harga berada di kisaran $ 1.200 per ounce dan di atasnya, katanya. Pelaku pasar akan memantau data animo untuk hari Senin, ketika dirilis pada hari Selasa, untuk konfirmasi apakah ini sebenarnya betul, tambahnya.

Dia juga mengatakan emas dibantu ketika minyak mentah naik tajam. Minyak mentah Nymex Januari naik $ 2,19 ke $ 68,34 per barel setelah rendah $ 63,72 yang merupakan harga terendah dalam lima tahun terakhir.

Secara teknis, lanjutnya, emas menuju pembalikan luar yang lebih tinggi. Ini adalah ketika harga pasar turun di bawah harga rendah hari sebelumnya, tapi kemudian ditutup di atas harga tinggi hari sebelumnya, umumnya, hal ini dipandang sebagai tanda kekuatan teknis. Selain itu, Nedoss mengatakan, emas Februari kembali di atas 50 hari pergerakan rata-rata, yang berada di $1.205,50.

Pedagang lain mengatakan emas dan beberapa komoditas lain mungkin akan ditarik dengan adanya pesanan besar dari pemain besar. “Aku sudah memberitahu pelanggan bahwa pemain besar sedang berperan dan kami mungkin harus bersembunyi,” ia menyindir.

Beberapa kelemahan baru-baru ini adalah likuidasi dan atau sell off pada akhir November, dan tidak hanya emas tapi juga tembaga dan minyak mentah, katanya.

Dia mengatakan terjadi pergerakan yang luar biasa untuk spread tembaga Desember-Maret sejak awal pekan lalu. “Dan pasar langsung melakukan hal serupa. Rentang tembaga untuk hari ini sudah cukup besar.” Tembaga Maret adalah 5,15 sen lebih tinggi di $2,8975 per pound yang sebelumnya di $2,7775.

“Kami khawatir dengan Jepang yang di-downgrade oleh Moody,” kata Bill O’Neill, pelaku untuk LOGIC Advisers. “Kami melihat serangkaian PMI (Purchasing Managers Index) yang lemah, indikator untuk China dan Eropa. Semua itu menciptakan sedikit kekhawatiran dan suasana yang konstruktif untuk emas.

Ketika reli dimulai semalam, bargain hunting muncul di pasar fisik, sebelum penjualan terjadi pada awal jam perdagangan Eropa, kata Nabavi.

Phil Flynn, analis pasar senior untuk Price Futures Group, mengatakan meskipun emas bereaksi negatif terhadap voting Swiss, pasar tidak mengharapkan harga untuk melewatinya.

“Dengan data ekonomi yang lemah yang kita lihat di seluruh dunia saat ini, saya pikir ada harapan bahwa kita akan melihat lebih banyak stimulus di China dan dari yang lainnya,” katanya. “Jadi saya pikir pasar mengerti bahwa kita sudah bereaksi berlebihan terhadap downside yang terjadi.”

Flynn juga mengutip bahwa downgrade Jepang Moody sebagai faktor pendukung pasar emas.

“Ketika Anda mendapatkan downgrade seperti itu, kekhawatiran default akan muncul di kepala Anda. Anda akan kembali ke permainan safe haven yang dulu,” katanya. “Jadi saya pikir downgrade Jepang berperan dalam terjadinya rebound.”

Share

Komentar

Leave a Reply