Harga Emas, Perak, Platinum, Palladium
     
Harga Emas Tertinggi Terendah Hari Ini

Harga Emas lebih rendah Atas Ancaman S&P Euro





Emas untuk pengiriman Februari ditutup lebih rendah $ 2,70 pada $ 1,731.80 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Emas telah turun sebanyak $ 20 karena dolar yang lebih kuat namun kemudian kembali naik lebih tinggi bersamaan dengan euro. Harga emas telah diperdagangkan  setinggi $ 1,731.40 dan serendah $ 1,705.70 per ounce, sementara harga spot naik $ 4.

Harga perak naik 37 sen ditutup pada $ 32,74 per ounce sementara indeks dolar AS sedikit lebih rendah pada $ 78,49.

Harga emas bergerak sejalan dengan euro karena investor awalnya masih saja senewen setelah Standard & Poor menempatkan 15 negara, termasuk Jerman, pada kredit negatif serta dana bailout Eropa, Dana Stabilitas Keuangan Eropa, tapi kemudian keduanya mulai naik lebih tinggi karena dolar berubah negatif.

Tetapi beberapa ahli mengira bahkan usulan ini tidak cukup. Phil Streible, komoditas senior broker di R.J. O’Brien, mengatakan bahwa konsolidasi fiskal akan mengecewakan. “Jika mereka tidak keluar dan memberikan stimulus tambahan maka saya kira itu akan sangat mengecewakan dan mata uang euro akan turun. Saya rasa emas bisa turun ke $ 1.700 sebelum kembali memantul.”

Streible mengatakan bahwa jika para pemimpin Eropa melakukan sesuatu hal yang dirasa positif, dalam pandangannya akan memberikan stimulus yang bagus, maka euro akan rally dan menjadikan emas ke arah $ 1.800 per ounce. Permasalahan yang ada dengan emas adalah bahwa ia tidak bertindak seperti yang seharusnya. Kepanikan di zona euro seharusnya memicu pembelian safe haven. Sebaliknya, dolar AS yang lebih kuat memberatkan harga. Meningkatnya risk appetite seharusnya menjadikan langkah untuk segera bergegas pindah ke saham dan keluar dari emas, tetapi keduanya telah bergerak bersamaan karena rally saham justru mengartikan kurang perlu untuk melikuidasi emas.

JPMorgan Chase akhir-akhir ini mencatat bahwa emas mulai menguji pergerakan rata-rata setiap 26-hari. Sejak November 2008, harga emas telah menyeberang di bawah area ini hanya dua kali dan tidak tinggal di bawah tingkat itu selama dua minggu berturut-turut. Malahan emas telah mencapai rally 10%, yangmana akan mengambil harga saat ini ke $ 1.850 per ounce.

JPMorgan merasa skeptis bahwa reli semacam ini akan terjadi. Selama tiga tahun terakhir emas mengambil waktu dengan rata-rata 15 mingguan rally ke 10% di atas rata-rata pergerakan 26-hari, tetapi sejak Juli 2011, harga emas hanya mengambil waktu 5 minggu untuk bangkit, yang mensinyalkan wilayah puncak.

“Saya melihat analisis teknis,” kata Mihir Dange, seorang trader dan pendiri Arbitrase, yang mencoba menemukan arah dalam harga emas. “Saya bisa melihat emas turun ke $ 1.400 tahun depan atau kita bisa menyiapkan kepala besar dan bahu [pola] lain … kita bisa mencoba untuk menembus harga baru mencapai $ 2.000.”

Di sisi lain, investor emas jangka panjang seperti Jim Rogers, ketua Rogers Holdings, terpengaruh oleh pergerakan harga emas yang aneh akhir-akhir. “Saya hanya akan menyarankan bahwa [koreksi emas] apa yang harus terjadi dan jika emas turun saya akan membeli lebih.” Rogers mengatakan jika emas jatuh ke $ 1.200 maka ia akan membeli lebih banyak. “Banyak aset turun sekitar 40-50% lebih dari setahun atau dua periode -. Hal tersebut tidak lazim sama sekali”


Share

Komentar

Leave a Reply