Emas dan Perak

Sebagaimana penjualan perhiasan emas menurun ketika resesi, terlihat bahwa harga yang meningkat memiliki efek yang berlawanan pada pasar jam tangan.

Angka ekspor terbaru jam tangan Swiss menunjukkan bahwa negara penghasil jam tangan tersebut mengalami kenaikan 30% untuk jam tangan emas yang di ekspor. Peningkatan ekspor jam tangan emas mendukung pertumbuhan total ekspor 19,2% pada bulan Oktober, dengan jumlah jam tangan emas yang dijual setengah dari total kenaikan.

Sementara angka-angka tersebut mewakili output global, pengecer jam tangan di Inggris telah melaporkan peningkatan permintaan untuk jam tangan emas dalam beberapa minggu terakhir.

Di Northwest, Cottrills and Prestons of Bolton yang merupakan saham dari brand mewah termasuk Rolex, Patek Philippe dan Audemars Piguet dan manager kelompok bisnis ritel jam tangan Stephen Drake mengklaim bahwa permintaan untuk jam tangan emas melebihi pasokan di toko-tokonya.

Drake mengatakan: “Kami telah melihat peningkatan permintaan untuk jam tangan emas. Patek Philippe memiliki output mayoritas atas jam tangan emas dan dengan Rolex yang mengeluarkan beberapa jam tangan yang sangat diidamkan, khususnya ketika emas naik, permintaan sangat tinggi. Dalam kebanyakan kasus, khususnya Rolex, permintaan melebihi penawaran dan karena itu produk akan disalurkan langsung kepada konsumen. ”

Dino D’Auria, manager dan pendiri jam tangan mewah dan butik perhiasan Frost of London, mengatakan ia percaya bahwa kenaikan harga emas bukan pencegah untuk pembelian barang mewah, melainkan menambah prestise ke kategori produk tersebut.

“Untuk klien yang mampu membeli jam tangan emas di pasar yang sedang naik merupakan tanda kekayaan dan status dan mereka membeli barang tersebut dengan alasan ini,” katanya. “Mereka juga melihatnya sebagai sebuah investasi karena nilainya yang sangat bagus.”

Ini adalah hal yang disetujui oleh Arnd Einhorn of A. Lange & Söhne sepenuhnya. Daripada menurunkan  penjualan jam tangan, emas atau platinum, krisis ekonomi telah membuat pembeli lebih menghargai nilai jam tangan emas. “Pada saat kondisi ekonomi bergejolak, nilai retensi menjadi aspek penting dalam keputusan untuk membeli,” kata Einhorn. “Timepieces yang terbuat dari emas dan memenuhi persyaratan.”

Tetapi harga logam bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi harga, Drake dari Cottrills menjelaskan. “Mata uang sebagai penyebab kenaikan harga sebagaimana fenomena emas global yang berkelanjutan ” katanya. “Dengan sebagian besar portofolio brand kami yang menjadi  Swiss manufacture, kuncinya adalah harga Swiss Franc. Penurunan nilai Franc akhir-akhir ini mungkin tidak selalu mengarah pada penurunan harga melainkan pencegahan setiap peningkatan harga di masa depan untuk jangka waktu lama. Beberapa jam tangan bermerek telah naik hingga tiga kenaikan harga dalam jangka waktu 12 bulan. Secara tradisional, harga itu kembali dievaluasi pada basis tahunan. ”

Mark Hearn, managing director Patek Philippe distributor Produk Rhone di Inggris, mengakui bahwa kenaikan harga telah membuat penjualan jam tangan emas “lebih sulit”, tetapi Patek Philippe adalah salah satu merek tahunan, yang biasanya muncul di musim semi.

Drake mengakui bahwa jika harga jam tangan emas menurun drastis melalui mata uang atau harga logam yang berubah, dia membayangkan bahwa pembeli akan lebih berpaling ke jam tangan emas.

Para pembeli berburu jam tangan emas. “Membeli jam tangan emas adalah investasi jangka panjang,” katanya. “Selain itu, Anda mungkin mengharapkan jam tangan A. Lange & Söhne untuk hidup lebih lama dari pemiliknya.

Sama seperti di Jaeger-LeCoultre, di mana penjualan jam tangan emas naik sangat tinggi.

Jaeger-LeCoultre adalah direktur dan kepala strategi global Zahra Kassim-Lakha berkata: “Jaeger-LeCoultre memiliki pink gold, yang  memiliki nilai investasi jangka panjang. Di zaman penghematan, mengenakan jam tangan yang memancarkan nilai nyata, warisan dan keabadian adalah penting. ”

(zou dee)

Komentar