Nantikan Arah Moneter AS, Harga Emas Tiarap
Jakarta – Hingga siang ini, harga emas anjlok sebesar US$9,9 per troy ounce. Pasar masih menanti arah kebijakan moneter AS. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Selasa (17/6/2014) hingga pukul 14.22 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$9,9 (0,78%) ke posisi US$1.265,4 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mendapatkan tekanan sejak pembukaan pasar pagi ini. “Harga kini sudah berada di kisaran US$1.264 per troy oune,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (17/6/2014).
Harga emas, lanjut dia, mengalami koreksi sejak mencapai level tinggi kemarin di atas US$1.284 per troy ounce. “Dengan berita konflik Irak yang kelihatannya sudah diantisipasi pasar sambil menunggu perkembangan lebih lanjut, harga emas juga tertekan,” ujarnya.
Apalagi, pasar bersikap menunggu menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS. “Solidnya data ekonomi AS belakangan ini memunculkan ekspektasi bahwa Fed bersiap untuk menaikan suku bunga acuan,” tuturnya.
Koreksi harga emas, kata dia, dari semalam terhenti sementara di kisaran support US$1.261-1.262 per troy ounce. Angka tersebut sekitar area Fibonacci Retracement 50% dari US$1.240-1.285 per troy ounce.
Pelemahan lanjutan berpeluang ke area retracement 61,8% dan 78,6% di US$1.257 dan US$1.250 per troy ouce. “Sementara potensi penguatan ke area US$1.280-1.285 dapat terjadi bila harga berhasil melampaui area resisten terdekat di US$1.274 per troy ounce,” ucapnya.
Hari ini, lanjut dia, yang bisa menjadi market mover adalah data survei sentimen ekonomi Jerman oleh ZEW, data CPI AS dan data Ijin Membangun AS.
(sumber: Inilah)
(tr)